Minggu, 08 April 2018

Pengamatan Blue Moon 31 Maret 2018


31 Maret 2018, Pusat Studi dan Kajian Astronomi (PUSAKA)kembali berburu warga langit yang merupakan satelit dari bumi tercinta ini. Ada peristiwa apakah 31 Maret 2018 kemarin? Mari kita ingat lagi peristiwa tanggal awal Maret di tahun yang sama, yaitu peristiwa Blue Moon adalah istilah bulan purnama (full moon) dalam satu bulan masehi. Maret 2018 menjadi bulan yang kebagian dua bulan purnama sekaligus, yang kali ini kami amati keberadaannya. Walau tidak selangka Super Blue Blood Moon, fenomena Blue Moon terbilang sebagai penampakan yang jarang terjadi. Rataan waktu terjadinya purnama adalah setiap 29,53hari, atau setara dengan satu bulan dalam kalender. Sedangkan, jika dirata rata, Blue Moon sendiri muncul paling tidak sekitar dua hingga tiga tahun sekali. Setelah dua fenomena di 2018, Bumi baru akan kebagian dua purnama di dua bulan kalender yang berbeda lagi pada 2037.


Dua purnama pada Maret ini pun memiliki ceritanya sendiri. Salah satu suku asli Amerika menyebut bulan penuh pada Maret ini sebagai Full Worm Moon dikarenakan penampakan ini terjadi saat temperature sedang meningkat dan cacing yang ada di dalam tanah akan menggeliat keluar. Sedangkan suku lain menyebutnya sebagai Sap Moon yang merujuk pada bertepatannya kemunculan purnama ini dengan mulai mengalirnya getah sekaligus menandai dimulainya kegiatan penyadapan pohon maple yang dilangsungkan setiap tahunnya. Sebagaimana dikutip dari detikNET.

Begitulah sedikit cerita dari fenomena Blue Moon yang berhasil diamati oleh Tim PUSAKA Program Studi Pendidika Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo di Pantai Jatimalang 31 Maret lalu. Walaupun sedikit terkendala dengan cuaca mendung tipis, akhirnya kita dapat mengamati indahnya Blue Moon di akhir Maret 2018 ini. Sampai jumpa di pengamatan Tim PUSAKA selanjutnya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar