Jumat, 10 Februari 2017

Prodi Pendidikan Fisika Menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 6



Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains 6 di Ruang Seminar Universitas Muhammadiyah Purworejo, Sabtu (07/01/2017). Kegiatan tersebut diikuti oleh total peserta 116 peserta yang terdiri dari 83 peserta non pemakalah dan 33 pemakalah paralel (29 pemakalah paralel dari UGM, UAD, pasca sarjana UNY, UNJ, UNS, UPI, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UKSW dan 4 pemakalah paralel dari mahasiswa Universitas Muhamadiyah Purworejo).

Acara Seminar Nasiona Sains dan Pendidikan Sains 6 ini dimulai pukul 08.00 WIB dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Puworejo, Drs. H. Supriyono,M.Pd.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi utama oleh pembicara pertama, yaitu Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum,M.Si. (Univesitas Negeri Yogyakarta), pembicara kedua, yaitu Dr. Bambang Widiatmoko, M.Eng (Pusat Peneliti Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dan Pembicara ketiga, yaitu Dr. Sarwanto, S.Pd.M.Si. (Pakar Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta)

“Sekolah mempunyai peran penting dalam mitigasi bencana. Sekolah akan optimal dalam peran mitigasi bencana, jika didukung oleh guru yang memiliki resiliensi tinggi. Peningkatan resiliensi personal guru menjadi penting dan strategis, karena dengan memiliki resiliensi dapat membantu untuk membangun dan meningkatkan resiliensi siswa. Pembelajaran sains sangat strategis untuk membangun pengetahuan mitigasi bencana”. Kata Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum, M.Si.

Kemudian dilanjutkan pemaparan oleh pemateri kedua yaitu Dr. Bambang Widiatmoko, M.Eng tentang Peran Fisika Optik dalam Pengembangan Instrumentasi Kebencanaan (Pergerakan tanah)

Dan dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu Dr. Sarwanto,S.Pd., M.Si. Beliau berkata “Pembelajaran mitigasi bencana alam dapat dilakukan terintegrasi dengan mata pelajaran Fisika, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana. Pembelajaran Fisika ini dapat memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber dan media pembelajaran Fisika. Pembelajaran Fisika seperti ini akan membuat fisika menjadi lebih kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual bermuatan pengenalan bencana alam akan membuat fisika lebih aplikatif dibanding hanya mengajarkan konsep-konsep abstrak saja”.

Acara dilanjutkan dengan istirahat makan siang diruang A dan B kemudian sholat Dzuhur dilaksanakan di masjid kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar paralel yang diikuti oleh 33 pemakalah yang terdiri dari 5 bidang yaitu: Bidang Fisika dan Aplikasinya, Bidang Pendidikan Fisika, Bidang Sains, Bidang Pendidikan Sains, dan Bidang Mitigasi Bencana. Setelah itu dilanjutkan dengan penutupan di masing-masing ruang paralel dan pembagian sertifikat kepada peserta dan pemakalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar